PENGALAMAN DI KOTA XUZHU
Wonogiri - Siapa yang tak kenal dengan sosok yang satu ini. beliau adalah Sri Hartono, S.Pd guru mata pelajaran IPA yang saat ini mengajar di SMP Negeri 1 Selogiri. Kiprah beliau dalam dunia
Pendidikan tidak diragukan lagi. Pria kelahiran 17 Desember 1969, merupakan salah guru yang mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan 1000 guru belajar keluar negeri. Dimana kesempatan itu merupakan penghargaan atas prestasi yang beliau peroleh yakni sebagai Juara INOBEL pada tahun 2017 tingkat Nasional. Kegiatan 1000 guru belajar keluar negeri
ini dilaksanakan di
negara Cina yang sekarang bernama Tiongkok. Kegiatan ini terlaksana pada
bulan Maret 2019
selama 21 hari, bersama dengan 50 guru dari berbagai daerah di
Indonesia difasilitasi oleh Kemdikbud. Pelatihan ini berisi tentang pembelajaran STEM dan HOTS di negeri Tiongkok. Pendidikan
STEM merupakan pendekatan
Pendidikan dimana Sains, Teknologi, Enjiniering/Rekayasa dan Matematik terintegrasi dengan proses pendidikan berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan
mengembangkan daya cipta dalam kehidupan
professional. Pelatihan bertempat di China University of Mining and Technology
(CUMT) di kota Xuzhou, propinsi Jiangsu, Tiongkok. Adapun waktu pelatihan dimulai tanggal 3 Maret sampai 24 Maret
2019. Sebelum berangkat para
peserta diberi pembekalan selama 4 hari
dan setelah pulang ke Indonesia
membuat laporan selama 2 hari di
Jakarta serta melaksanakan diseminasi dan
menerapkan pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Tujuan umum dari pelatihan guru
keluar negeri adalah untuk meningkatkan kompetensi guru
dalam mengelola pembelajaran. Sedangkan tujuan khusus adalah pendalaman substansi materi,
pengalamannyata dan wawasan interaks iantarbudaya, pemahaman system Pendidikan di RRT,
pengalama nmempelajari
proses pembelajaran di kelas, pengalaman dalam penilaian hasil belajar dan wawasan pengembangan implementasi kompetensi abad 21 dan revolusi industri 4.0. Agenda kegiatan pelatihan tersebut sangat padat terdiri dari orientasi pendidikan di
negeri Tiongkok, pemahaman tentang Bahasa, kaligrafi dan budaya Tiongkok,
observasi pembelajaran di
sekolah, dan pengembangan teknologi berbasis STEM.
Pengalaman yang luar biasa dapat mengikuti pelatihan ini dimana Tiongkok adalah negara dengan penguasaan teknologi yang luar biasa, akan tetapi sangat mencintai dan berusaha untuk melestarikan budayanya dengan sangat baik. Keberhasilan pendidikan dan kemajuan teknologi di negeri Tiongkok sangat dipengaruhi oleh kecintaan warga negara pada budayanya sendiri.
Tiongkok pada
awalnya mengadopsi teknologi dari negara lain
seperti Perancis,
Jepang, Jerman dan Amerika. Namun saat ini Tiongkok memiliki cirri khas tersendiri dan menjadi negara maju dengan penguasaan teknologi luar biasa. Penerapan
STEM yang sangat tinggi dan menyentuh sendi-sendi kehidupan pada seluruh lapisan masyarakat. Alat transaksi perdagangan, kendaraan listrik, robotik, bisnis, perkantoran, pendidikan, konstruksi, dan kereta cepat merupakan contoh penerapan STEM. Model pembelajaran yang digunakan dalam penerapan STEM adalah
Inquiry dan Problem Base Learning dengan tujuan untuk menghasilkan siswa yang kritis dan kreatif sehingga menjadi manusia yang kreatif dan inovatif. Keuntungan dari teknologi ini, guru dapat mengajar tiga kelas dari tiga sekolah berbeda dalam waktu yang sama.
Selain pembelajaran tentang teknologi bagi peserta didik, misalnya teknologi tetang robotic diajarkan dari jenjang yang
paling rendah sampai kejenjang tertinggi. Namun tidak ditinggalkan tentang kasih saying karena itu merupakan fakto rutama dalam pendidikan karakter. Kota Xuzhou
adalahkotapendidikan yangcukuppadat,aman,bersih dan indah. Sungai di tengahkota
yang jernih menunjukkan kedisiplinan masyarakat untuk selalu hidup bersih. Taman dan
danau yang bersih, indah dan rapi serta dijaga menunjukkan kepedulian yang
tinggi terhadap lingkungan. Harapan negara
kepada peserta pelatihan dan
menjadi kewajiban guru
sebagai agen perubahan untuk berinovasi dan
berkreasi dalam pembelajaran. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah diseminasi di
tempat kerja, kabupaten
dan provinsi.Banyak pengalaman yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Persaingan global menuntut manusia memiliki kompetensi untuk menghadapinya.
Dengan penerapan STEM
dan HOTS dalam pembelajaran akan menghasilkan sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi abad 21 dalam menyongsong revolusi
industry 4.0. Prestasi yang
telah beliau peroleh diantaranya: Juara I OGN
kabupaten Wonogiri, Juara
I guru berprestasi kabupaten Wonogiri, Juara I PKB kabupaten Wonogiri, Juara III Inobel tingkat
Nasional.