Drs.Eko Sutantyo, M.Pd

Ketua MKKS Subrayon 01 Wonogiri.

Rahayu Widayanti, S,Si,M.Pd

Ketua Tim Kreatif Konten Pendidikan SMP Subrayon 01 Wonogiri

Pengurus MKKS Sub Rayon 01 Wonogiri

Ketua Tim Kreatif Konten Pendidikan SMP Bersama Pengurus MKKS Sub Rayon 01 Wonogiri.

Diskusi Program Tim Kreatif Konten Pendidikan Sub Rayon 01 Wonogiri

Aksi Nyata Memajukan Pendidikan di Kabupaten Wonogiri.

KREASI

Bergerak Bersama Pasti Bisa Untuk Wonogiri Sukses

Tim Kreasi01wonogiri

Bergerak Bersama Untuk Pendidikan Hebat

Bidang 1

Pengembangan Konten dan Inovasi Pembelajaran

Bidang 2

Publikasi dan Festival

Bidang 3

Seni Budaya

PASTI BISA

PASTI BISA

Selasa, 27 Oktober 2020

WEBINAR EDUKASI PENGELOLAAN KELAS DENGAN APLIKASI GOOGLE CLASSROOM MGMP PAI SEKARISEDANAN SURAKARTA

 

MGMP PAI kabupaten wonogiri menyelenggarakan kegiatan webinar edukasi pengelolaan kelas dengan aplikasi google classroom yang bertempat di SMPN 1 Wonogiri pada hari Sabtu, 24 0ktober 2020 dan diikuti oleh seluruh Pengurus MGMP Rayon beserta 2 Pengawas  PAI SMP Kemenag Wonogiri. Dalam hal ini  Kabupaten wonogiri mengirimkan sejumlah 13 perwakilan sebagai peserta.Adapun pengawas PAI yang menghadiri yaitu Ismu Faridah,S.Pd.I.,M.Pd.I dan Tutik Rijani,S.Ag.,M.Pd.I


Bertindak sebagai narasumber yaitu Syaekudin,S.Ag.,M.Pd.I menjelaskan secara runtut mengenai pengelolaan kelas dengan aplikasi google classroom, Langkah penggunaan Aplikasi dalam pembelajaran, sehingga para peserta webinar dapat memahami dan menerapkan secara langsung dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh.

Dengan dipandu oleh moderator yaitu Darmawan Basri, M.Pd.I sekaligus merupakan Korwil MGMP PAI SMP Karisidenan Surakarta pada sesi tanya jawab dan diskusi dengan narasumber berjalan dengan baik dan lancar.

Dengan adanya Kegiatan ini diharapkan  Guru PAI sekarisidenan Surakarta memiliki kompetensi dalam penyampaian pembelajaran secara menarik, kreatif dan inofatif melalui aplikasi Google Classroom. 

Sabtu, 24 Oktober 2020

ADIWIYATA DARI HATI

 


Pada hari sabtu 24 Oktober 2020 Tim Adiwiyata SMP Negeri 1 Ngadirojo yang terdiri dari Pudi Sri Maryatmo, S.Pd, Sutarjo, S.Pd.,M.Pd, Retno Prawati, S.Pd, Apri Indriyanti, S.PdI mendapatkan undangan dari SMPN 1 Jatipurno untuk melakukan sosialisasi Sekolah Adiwiyata mandiri. Seperti diketahui bahwa SMPN 1 Jatipurno merupakan sekolah adiwiyata Nasional 2019 yang aka bersiap menuju manjadi sekolah adiwiyata mandiri.

Misdiyanto, SE, S.Pd.Ing selaku kepala sekolah menyampaikan komitmen SMPN 1 Jatipurno untuk mempersiapakan menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri. Ini tidak terlepas dari dukungan dari seluruh warga sekolah dan anggaran. Semua akan dilakukan agar warga sekolah selalu komitmen melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah.



Selajutnya Sutarjo, S.Pd.M.Pd menyampikan terima kasih bahwa Tim Adiwiyata SMPN 1 Ngadirojo di percaya untuk berbagi pengalaman dengan SMPN 1 Jatipurno tentang hal yang berkaitan Adiwiyata. Materi selajutnya disampikan Pudi Sri Maryatmo, S.,Pd yang merupakan salah satu narasumber adiwiyata di kabupaten Wonogiri. Pudi menyapikan Program Adiwiyata dijalankan tergantung dari hati pribadi masing-masing warga sekolah. Sekolah juga harus mengerti kedudukan Tim  adiwiyata dalam struktur organisasi sekolah, sehingga kebijakan adiwiyata dapat di integrasikan dalan 8 Standar Nasional Pendidikan.

Selengkapnya lihat Vidio berikut:


KAIZALA ALTERNATIF PJJ DI MASA PANDEMI

 

Dra Wiwik Sri Wigati

Wonogiri - Covid -19 saat ini menjadi pembicaraan diberbagai kalangan dan menjadi topik pembicaraan di berbagai media massa. Covid -19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sejenis coronavirus dan penularannya antar manusia. Corona virus ini bisa menyerang siapa saja meskipun pada awalnya hanya golongan lansia, tetapi pada perkembangannya bisa menyerang bayi, anak-anak hingga orang dewasa. Penderita covid akan mengalami gangguan sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat hingga kematian. 
Corona Virus Disease 2019 ( Covid 19) pertamakali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menyebar dengan sangat cepat bahkan sampai di Indonesia hanya dalam kurun waktu beberapa bulan, sehingga WFO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Hal tersebut membuat pemerintah pusat maupun daerah membuat kebijakan dalam rangka mencegah serta memutuskan matarantai penyebaran covid-19, diantaranya menerapkan methode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau  penerapan pembelajaran  dengan menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai dari PAUD hingga SMA. Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dengan siswa tetapi dilakukan melalui methode online yang menggunakan jaringan internet. Dalam pembelajaran seperti ini guru harus memastikan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar meskipun siswa berada di rumah. Guru dituntut untuk dapat mendesain media pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan media daring. 
Pembelajaran Jarak Jauh yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Wonogiri tidak jauh beda dengan sekolah-sekolah pada umumnya yag ada di Indonesia melalui penggunaan berbagai macam media sosial yang ada. Salah satu yang digunakan dalam PJJ di SMP Negeri 2 Wonogiri menggunakan aplikasi KAIZALA.

Apa itu KAIZALA ?

Microsoft Kaizala adalah aplikasi pesan instan kantoran yang dikembangkan oleh Microsoft, sebagai aplikasi pesan instan kantoran kaizala dapat digunakan sebagai platform manajemen kerja dengan berbagai fiturnya misalnya jejak pendapat dan presensi daring.
Microsoft Kaizala merupakan aplikasi menejemen pesan yang aman dan memungkinkan untuk berkolaborasi dengan orang lain di dalam dan di luar organisasi atau tim / kelompok. Kirim dan terima pesan instan, koordinasikan tugas, kirimkan faktur dan gunakan alat khusus untuk berinteraksi dengan tim dimanapun berada. Kaizala untuk individu, organisasi dan komunitas. Salah satu perbedaan WhatsApp dengan Kaizala adalah kemampuan Kaizala untuk berintegrasi dengan produk Office 365 seperti: Share Point Flow, Excel dan Power BI dsb. Kaizala dirancang sejak awal dengan mempertimbangkan bisnis, lebih berfokus pada kolaborasi tim proyek. Selain satu set fungsi obrolan dasar, Kaizala menawarkan fungsi kolaborasi tim tindak.1) Pekerjaan, memungkinkan pengguna untuk menetapkan tugas kepada kolega dan melacak status  penyelesaian melalui pesan obrolan, 2)   Lokasi, memungkinkan pengguna untuk meminta posisi GPS kolega, atau berbagai lokasi sendiri dengan kolega, 3) Poll/survei,  membantu pengguna mendesain polling khusus untuk mendapatkan informasi pengumpuan dari pelanggan/kolega , 4) Kirim tagihan, mengambil foto faktur dan membagikannya, 5) Daftar Periksa, membagikan daftar tugas dengan grup.

Kemanfaatan KAIZALA
Mau belajar daring gampang ? tidak ribet ? semua ada di satu aplikasi namanya Kaizala ! belajar daring semudah Whatsapp. Apa saja sihh kelebihan dari Kaizala ? Biasanya kalau mau menyusun kuis pakai google form, membuat absen atau daftar hadir pakai zoho form, chatting memakai WA dan lain...lain...!! Semuanya itu bisa dalam satu aplikasi namanya Kaizala dari Microsoft, di Kaizala kita dapat membuat  : Kelas maya, ·         Presensi online,· Tugas, Kuis, dapat  juga untuk forum diskusi, Pengumuman, Share foto tugas, lokasi, dukumen, Jadwal pertemuan kelas, Jajak pendapat, survei, Untuk bermain game catur, tetris,tic-tac .
Belajar menggunakan Kaizala Microsoft bagi guru dan siswa memang lebih simple, mudah, dan ringan diongkos karena quota ringan, hanya saja kaizala belum sefamilier seperti WA. 
Demikian informasi tentang aplikasi belajar “kaizala”  yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, Semoga bermanfaat kepada para pembaca sekalian yang saat ini sedang giat-giatnya melakukan kegiatan pembelajaran daring (pembelajaran Jarak Jauh). Kritik, saran kami tunggu.

Kemanfaatan KAIZALA







KREASI NYATA GURU SENI BUDAYA SUB RAYON 01 WONOGIRI

 

Pada hari Selasa, 11 Februari 2020, MGMP Mata pelajaran Seni Budaya telah menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kemampuan Tenaga Pendidik dengan materi karya Inovatif dan Pelatihan karawitan bersama, bertempat di ruang kesenian SMP Negeri 1 Selogiri. Peserta kegiatan ini diikuti oleh seluruh Guru Mata Pelajaran Seni Budaya se Sub Rayon 01 Wonogiri dengan jumlah yang hadir 25 orang peserta dari 35 orang anggota.  Kegiatan ini juga diiisi penampilan siswa siswi SMP Negeri 1 Selogiri yang ikut ekstrakurikuler seni  karawitan dan seni tari yang menyuguhkan kemampuannya di depan bp ibu guru seni budaya sub rayon 01 Wonogiri.


Tujuan diselenggarakan  MGMP Seni Budaya adalah untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru, dengan tujuan khususnya yaitu memperluas wawasan dan pengetahuan guru mata pelajaran seni budaya dalam  upaya mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu kegiatan tersebut bertujuan menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan, mengasyikkan dan mampu mencetak generasi muda  siswa-siswa yang cerdas, bangga, mampu berkarya menciptakan karya seni yang indah dan bernilai seni tinggi di era millennia ini.

Kegiatan MGMP Seni Budaya sub Rayon 01 dilaksanakan tiap sebulan sekali setiap hari Selasa dan tempat pelasanaannya tidak hanya berkutat di satu tempat  saja melainkan bergiliran di seluruh sekolah yang ada di sub rayon 01 Wonogiri.  MGMP Seni Budaya pernah menyelenggarkan workshop penulisan artikel bekerja sama dengan Jateng Pos yang bertujuan untuk peningkatan karier guru. Kegiatan tersebut banyak diikuti bp ibu guru Seni Budaya bahkan bp ibu guru dari lintas mata pelajaran yang lain. Terbukti penulisan artikel tersebut dapat dinilaikan untuk Pengajuan Angka Kredit berupa Publikasi Ilmiah (PI). ( RP)


BALADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH

 

BALADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Oleh: SALEHA, M.Pd

SMP Negeri 2  Wonogiri

Dasar Hukum Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh

Surat Edaran Sesjen Nomor 15 Tahun 2020, yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)

Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat COVID-19 bertujuan untuk:  memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19;  melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19;  mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan; dan  memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali.


BDR dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID 19), yaitu:  keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan BDR; kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum; BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi COVID-19;  materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik; aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah, satuan pendidikan dan Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR;  hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif; dan mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua/wali. 


BDR dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dibagi ke dalam 2 (dua) pendekatan: pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring).

Dalam pelaksanaan PJJ, satuan pendidikan dapat memilih pendekatan (daring atau luring atau kombinasi keduanya) sesuai dengan ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri telah memberikan salah satu fasilitas untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh dengan melakukan: Deploy Office 365; Telah membuatkan akun @pdkwonogiri sekitar 2000 guru dari tingkat Paud, Tk, SD, dan SMP; Melaksanakan pelatihan pemanfaatan office 365 sekitar 2000 guru dari tingkat Paud, Tk, SD, dan SMP.

Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh mata pelajaran IPA Kelas IXABC SMP Negeri 2 Wonogiri adalah dengan menggunakan Microsoft Teams; Jumlah siswa kelas IX ABC adalah sebanyak 90 orang; Pembuatan kelas di teams, digabung antara kelas IXA, IXB, dan IXC; Jadwal PJJ, IPA Kelas IXABC adalah setiap hari Rabu, dari jam 08.00-09.20; PJJ dengan menggunakan meeting di Kelas IPA IXABC. 

Kendala PJJ di Kelas IPA IXABC dengan Microsoft Teams di Office 365

Sekolah dan guru: Sekolah dalam proses deploy office 365, sehingga siswa masuk sebagai tamu, belum memakai akun sekolah; Kadang guru juga mengalami sinyal yang susah; Kekuatan sinyal wifi di sekolah kadang tidak memadai; Guru harus mengaktifkan hot spot pribadi untuk melakukan meeting; Saat meeting, guru baru sebatas menyampaikan paparan berupa PPT; Saat meeting, bila akan menggunakan whiteboard, guru baru sebatas memiliki mouse, belum mempunyai mouse pen; Sedangkan dari sisi Siswa: Tidak semua siswa memiliki perangkat yang memadai;Kekuatan sinyal tidak merata, ada daerah yang susah bahkan tidak ada sinyal; Siswa kadang mengeluh kekurangan kuota data; Kemampuan komputasi siswa yang kurang memadai, hanya mahir saat browsing saja; Saat meeting, masih ada siswa yang belum mandi, bahkan masih di kamar tidur; Masih terdapat siswa yang lupa mengisi daftar hadir, dan tidur saat harus mengerjakan tugas. ( HR)


Rabu, 14 Oktober 2020

Ngevlog Literasi, Cara Asyik Membuat Cerita Fabel Kekinian Kala Belajar di Rumah

 


Ernawati, Guru SMPN 6 Wonogiri

Menjelang akhir tahun pembelajaran 2019/2020 wabah covid-19 tiba-tiba memporak-porandakan hampir semua sistem kerja di berbagai aspek, termasuk  pendidikan. Bagaimana tidak? Virus mematikan yang berasal dari Cina ini sontak membuat pemerintah segera bertindak untuk mengambil kebijakan. Kebijakan yang tentu saja untuk melindungi rakyatnya agar terhindar dari virus tersebut. Ada beberapa kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengantisipasi menularnya virus corona atau covid-19 di masyarakat yaitu mulai dari memberlakukan karantina wilayah (lockdown) hingga PembatasanTugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik adalah mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk rekaman video. Kegiatan yang direkam atau didokumentasikan dimulai dari membaca cerita fabel yang terdapat di buku paket bahasa Indonesia kelas 7. Kemudian peserta didik menentukan peristiwa yang terdapat dalam cerita fabel tersebut. Setelah itu, mereka merangkai peristiwa berdasarkan peristiwa yang telah didata menjadi sebuah cerita fabel menggunakan bahasa mereka sendiri. Di sini, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya untuk berimajinasi dan keterampilan menulis cerita. Selanjutnya peserta didik membacakan atau mempresentasikan cerita yang telah disusunnya.

Sebelum pembelajaran diakhiri, sebagai refleksi, guru menanyakan kesan-kesan peserta didik  setelah mendapatkan tugas tersebut. Ternyata peserta didik merasa senang bisa mengerjakan dan tidak keberatan membuat video.

Video rekaman atau yang bisa saja disebut dengan istilah beken anak-anak sekarang, yaitu nge-vlog menjadi kepuasan tersendiri bagi peserta didik. Mereka bisa mengabadikan kegiatannya sekaligus bisa mengasah keterampilan mereka di bidang teknologi. Nilai plus lainnya adalah para peserta didik bisa saja menjadi youtuber pemula. Mereka bisa mengisi youtube-nya dengan berbagai video kegiatan-kegiatan positif yang lainnya.

Hasilnya pun ternyata peserta didik antusias dan semangat mengerjakan tugas tersebut. Videonya pun juga tidak mengecewakan untuk ukuran peserta didik kelas 7 SMP. Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebuah kebijakan yang diambil pasti ada resiko yang dihadapi, baik dari aspek ekonomi maupun pendidikan. Dari sisi ekonomi, bisa dikatakan bahwa perekonomian drastis lesu. Rakyat menangis karena pendapatan berkurang. Banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), pengurangan karyawan, bahkan banyak tempat-tempat usaha ditutup. Pendidikan pun terkena imbasnya. Pemerintah mengimbau agar para guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran dari jarak jauh. Hal tersebut diharapkan bisa menekan terjadinya kerumunan massa di sekolah atau di berbagai tempat.

Kebijakan pemerintah tentang imbauan agar pembelajaran dilakukan dengan non tatap muka atau yang dikenal dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dengan pembelajaran jarak jauh ini peserta didik belajar dari rumah (BDR). Pada awal-awal kebijakan ini diterapkan, guru dan peserta didik memang sempat bingung, bagaimana harus melakukan pembelajaran. Sementara materi pelajaran harus tersampaikan ke peserta didik.

Sejak adanya wabah covid-19 tersebut, guru mencoba memilih metode atau strategi pembelajaran yang sesuai. Guru berharap para peserta didik tidak merasa terbebani untuk bisa mengikuti pembelajaran dan tetap bersemangat mengerjakan tugas-tugas.

Membuat video (nge-vlog) mengasyikan

Istilah nge-vlog saat ini bukan merupakan sesuatu yang asing di telinga kita. Apa sebenarnya istilah nge-vlog itu. Seperti yang disampaikan oleh Master Admin dalam blognya “Sportainment”, 10 Juli 2018, Vlog adalah sebuah video dokumentasi jurnalistik yang berada di dalam web yang berisi tentang hidup, pikiran, opini, dan ketertarikan. Jadi semacam TV. Tapi ini dengan versi sederhana. (https://loop.co.id/articles/apa-sih-vlog-itu-kok-ngetren-banget-ya/full#)

Jadi pada kegiatan ini nanti, para peserta didik bisa mendokumentasikan aktivitas mereka. Kemudian menjadikan video.

Membaca cerita merupakan kegiatan yang disukai anak-anak, apalagi membaca cerita fabel. Selain menjadi hiburan, bagi mereka kegiatan ini juga melatih keterampilan dalam memahami dan mengungkapkan kembali cerita yang telah mereka baca. Perkembangan teknologi yang sangat cepat, membuat semua orang, termasuk anak-anak juga sangat cepat mengikutinya. Salah satunya adalah gawai atau HP Android. Dengan adanya alat tersebut kegiatan membaca buku dengan cepat pindah ke membaca HP, terlebih lagi di sana banyak sekali memberikan fasilitas apapun yang bisa diakses dengan cepat pula. Dengan cara mengunduh (download), informasi apapun dapat mereka ketahui dengan cepat.

Telepon genggam atau handphone banyak sekali menyediakan fitur-fitur menarik. Fitur-fitur tersebut bisa memfasilitasi anak mencoba-coba berkreasi, termasuk membuat video kegiatannya sehari-hari, atau dalam bahasa gaulnya disebut nge-vlog, yang saat sedang digandrungi masyarakat.

Berlatar belakang dari hobi masyarakat sekarang yang suka membuat video menggunakan handphone itulah muncul ide guru untuk menugasi peserta didiknya dengan tugas yang menyenangkan. Meskipun memang banyak juga kendala yang mereka hadapi. Merekam kegiatan dalam sebuah video menjadi trend anak-anak zaman now.  Bahkan sekarang ini banyak sekali youtuber yang mengunggah video-video mereka. Bagi yang sudah memiliki hobi, kegiatan itu mengasyikkan.

Berdasarkan hal itu, guru menggunakan peluang tersebut untuk digunakan sebagai strategi pembelajaran jarak jauh, sehingga peserta didik tetap asyik dan aktif belajar. Apalagi anak-anak zaman sekarang sudah banyak yang mempunyai HP. Sebagai sampel praktik baik, guru/penulis mengambil kelas 7A SMP Negeri 6 Wonogiri, tahun pelajaran 2020/2021.

Di awal pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini, guru menyampaikan materi pelajaran bahasa Indonesia tentang teks fabel, dengan KD Menyusun peristiwa cerita fabel secara urut atau kronologis. Tujuan kompetensi dasar (KD) ini peserta didik diharapkan mampu menyusun cerita fabel berdasarkan peristiwa secara urut dan kronologis serta mengkreasikan kegiatannya dalam bentuk video.

Proses pembelajaran jarak jauh ini, sebagai pendahuluan, pembelajaran diawali dengan guru menyapa 32 peserta didik klas 7A melalui WAG. Guru meminta siswa untuk mengisi link presensi yang telah disediakan. Alhamdulillah semua bisa hadir dan semua peserta didik dalam keadaan sehat wal afiat. Pada kondisi normal sebelum adanya wabah covid-19 ini, peserta didik klas 7A ini memang sangat antusias dan aktif dalam pembelajaran.

Mengawali pembelajaran dengan berdoa menjadi sebuah pembiasaan yang dilakukan oleh guru. Pada langkah ini, guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa. Memasuki kegiatan inti pembelajaran, peserta didik diminta menyimak video pembelajaran terkait kompetensi dasar yang dikirim guru di google classroom. Selain itu, peserta didik juga diminta mempelajari materi teks fabel di buku paket, halaman 195 s. d. 205. Guru memberikan penjelasan langsung melalui WAG atau video call. Kemudian guru membuka kesempatan tanya jawab kepada peserta didik yang merasa belum memahami materi, melalui chat whatshapp, video call, atau langsung di classroom.

Pada tahap akhir kegiatan inti pembelajaran, guru meminta peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Guru tetap memantau dan membimbing peserta didik dalam belajar jika ada yang mengalami kesulitan. Guru juga meminta partisipasi orang tua/wali agar bisa mendampingi putra-putrinya dalam belajar.


Tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik adalah mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk rekaman video. Kegiatan yang direkam atau didokumentasikan dimulai dari membaca cerita fabel yang terdapat di buku paket bahasa Indonesia kelas 7. Kemudian peserta didik menentukan peristiwa yang terdapat dalam cerita fabel tersebut. Setelah itu, mereka merangkai peristiwa berdasarkan peristiwa yang telah didata menjadi sebuah cerita fabel menggunakan bahasa mereka sendiri. Di sini, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya untuk berimajinasi dan keterampilan menulis cerita. Selanjutnya peserta didik membacakan atau mempresentasikan cerita yang telah disusunnya.

Sebelum pembelajaran diakhiri, sebagai refleksi, guru menanyakan kesan-kesan peserta didik  setelah mendapatkan tugas tersebut. Ternyata peserta didik merasa senang bisa mengerjakan dan tidak keberatan membuat video.

Video rekaman atau yang bisa saja disebut dengan istilah beken anak-anak sekarang, yaitu nge-vlog menjadi kepuasan tersendiri bagi peserta didik. Mereka bisa mengabadikan kegiatannya sekaligus bisa mengasah keterampilan mereka di bidang teknologi. Nilai plus lainnya adalah para peserta didik bisa saja menjadi youtuber pemula. Mereka bisa mengisi youtube-nya dengan berbagai video kegiatan-kegiatan positif yang lainnya.Hasilnya pun ternyata peserta didik antusias dan semangat mengerjakan tugas tersebut. Videonya pun juga tidak mengecewakan untuk ukuran peserta didik kelas 7 SMP

 


Sabtu, 10 Oktober 2020

MOTOR PENGGERAK ADIWIYATA WONOGIRI

 

Mr. Jebret  begitulah sapaan akrab  guru yang bernama lengkap Pudi Sri Maryatmo,S.Pd. Ayah dua orang anak kelahiran Wonogiri, 4 Desember 1979 ini memiliki banyak ide-ide cemerlang untuk memajukan SMPN 1 Ngadirojo bersama  teman-teman seprofesinya beliau  merupakan guru yang selalu getol mengkampanyekan sekolah berwawasan lingkungan atau Adiwiyata.  Beliau adalah Bapak Pudi Sri maryatmo, S.Pd yang sekarang sedang mengikuti Program Megister Pendidikan  ( S2) di Universitas Terbuka  yang pantas sekali menyandang predikat sebagai Guru Penggerak Karakter Berbudaya Lingkungan beliau merupakan sosok pendidik yang memiliki keyakinan penuh dan kehadirannya mampu menginspirasi peserta didik. Beliau mampu mengkondisikan pembelajaran yang bermakna dan menggugah kesadaran serta menguatkan keyakinan setiap peserta didik bahwa perilaku berkarakter cinta lingkungan adalah perilaku yang baik dan bermanfaat bagi kebahagiaan dirinya, keluarga, sahabat dan lingkungannya.


Guru yang pernah mengenyam Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Biologi pada tahun 1999-2003 ini memiliki  beberapa prestasi yang telah diukirnya yaitu Pernah menjadi asisten Dosen di UMS Tahun 2001, Peringkat 5 Guru Berprestasi Kabupaten Wonogiri Tahun 2014, Guru Pemandu Program Bermutu IPA Kabupaten Wonogiri Tahun 2010, Juara 3 Lomba PTK Kabupaten Wonogiri Tahun 2017, Narasumber Sekolah Adiwiyata Kabupaten Wonogiri (SK Kadinas Lingkungan Hidup) Mulai Tahun 2019, Olahraga Pernah Juara 3 Tenis Meja Tingkat Kecamatan HUT PGRI , Pengalaman mengajukan PAK pada waktu naik pangkat golongan 3c mendapatkan nilai 12 di Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif melalui program Adiwiyata, Ketua Program Adiwiyata SMPN 1 Ngadirojo dan menghantarkan menjadi sekolah Adiwiyata Nasional mendapatkan piagam penghargaan dari kementerian lingkungan hidup dan kehutanan serta kementerian Pendidikan dan kebudayaan.

Beliau saat ini juga sedang mengelola Website-nya untuk mempublikasi adiwiyata yang berlamat di: www.sobatadiwiyata.com disana memuat segala kegiatan tentang Adiwiyata selain itu Pudi,S.M juga telah Membuat 4 Buku ber-ISBN dan 2 Jurnal yang Ber-ISSN tentang Adiwiyata

Pesan beliau bahwa  Program Adiwiyata yang diimplementasikan di sekolah membuat warga sekolah memiliki keterampilan abad 21 yang di kenal denga istlah 4C yaitu communication (komunikasi), collaboration (kolaborasi), critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah), creativity and innovation (kreativitas dan inovasi) dan juga memiliki katakter peduli dan berbudaya lingkungan. Jadi program adiwiyata tidak hanya gerakan bersih-bersih dan menanam saja Program adiwiyata membuat mutu sekolah meningkat, meningkatkan  karier karena guru lebih Kreatif,  inovatif dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan meningkatkan prestasi peserta didik.

Pesan yang disampaikan pada reportase  tim kreatif 01 yaitu   “Semua di dapat tidak sekadar cuma-cuma,  tapi dibutuhkan kerja keras, komitmen dan doa, ini baru awal untuk memulai perubahan, semoga ke depan lebih baik lagi, tinggalkan zona aman  mulailah dengan aksi nyata. Mulai kapan? Sekarang !  

Demikian sekelumit profil Bapak Pudi Sri Maryatmo  yang aktivitas kesehariannya sebagai guru IPA di SMPN 1 Ngadirojo dan Perjuangannya memajukan Adiwiyata di Wonogiri. Semoga bisa menginspirasi rekan-rekan guru semua ( HR)

Jumat, 09 Oktober 2020

Berkreasi Dengan Musik

 

Sosok yang humoris dan penuh inspirasi. Lahir di Wonogiri pada 11 Maret 1968. Kiprahnya di dunia seni tidak diragukan lagi. Figur dengan nama lengkap Hery Susanto, S.Pd.,M.M. kesehariannya bertugas sebagai guru mata pelajaran bahasa Indonesia  di SMP Negeri 3 Wonogiri, beliau bertempat tinggal di Wonokarto Rt 02 Rw 08, Wonogiri.

Pendidikan formal (D2) Beliau tempuh di IKIP Semarang (sekarang UNES) jurusan seni musik pada tahun 1990. Sebenarnya beliau berkeinginan melanjutkan SI seni musik di Jogjakarta, akan tetapi karena sesuatu hal akhirnya Beliau kuliah  mengambil Jurusan bahasa Indonesia di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Awal karinya sebagai guru, Beliau mengajar seni musik, dan seiring perjalanan waktu pada akhirnya setelah menyelesaikan SI Bahasa Indonesia, Beliau mengajar Bahasa Indonesia. Sampai kemudian Beliau melanjutkan studi S2.

Meskipun mengajar Bahasa Indonesia, Beliau masih aktif di bidang seni. Setiap ada kegiatan atau lomba  yang berkaitan dengan bidang seni musik, Beliau masih berperan aktif untuk diminta menjadi juri baik tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten.  Bakat seni yang dimiliki sudah terlihat sejak SMP. Bahkan ketika SMA bersama temannya, rela mengamen sampai daerah Purwantoro, Ponorogo dan Baturetno. karena memang sangat ingin menjajal kemampuan seninya.

Selain melaksanakan tugas sebagai pengajar, Beliau juga menjadi Pembina ekstrakurikuler drumband di SMP N 3 Wonogiri. Dunia yang tidak jauh dari seni. Grup drumband yang dibimbingnya selalu tampil pada acara peringatan HUT RI setiap tahunnya dengan gabungan grup drumband dari SMP N 2 Wonogiri. Beberapa kejuaraan drumband juga diraih oleh SMP 3 Wonogiri dibawah bimbingan Beliau. Karya seni musik ciptaan Beliau yang masih selalu dinyanyikan ketika upacara bendera di sekolah adalah lagu “Mars SMP Negeri 3 Wonogiri”.

Baru-baru ini Beliau menciptakan lagu yang berjudul “Mars Kreasi 01 Wonogiri”. Lagu tersebut tercipta dilatarbelakangi dengan terbentuknya Tim Kreasi Subrayon 01. Karena bakat seni yang dimiliki oleh Pak Hery Susanto maka Beliau ditunjuk untuk menciptakan lagu untuk Tim Kreasi 01. Jiwa seninya tertantang untuk selalu berkreasi dan terciptalah lagu “Mars Kreasi 01 Wonogiri”.

Lirik lagu maupun musik yang Beliau ciptakan diilhami dengan gambar logo yang menjadi simbol Tim Kreatif 01. Tekad bulat dalam tim untuk memajukan dan  meningkatkan dunia pendidikan di Kabupaten Wonogiri. Kata Kreasi yang memiliki makna kreatif, responsif, atraktif, dan berprestasi. Dari logo dan nama tim itulah tercipta ide-ide yang akhirnya dituangkan dalam bentuk lirik dan melodi lagu. Akhirnya Beliau berpesan melalui lagu yang berjudul “Mars Kreasi 01 Wonogiri”, mengajak para guru untuk selalu bersemangat/termotivasi untuk memajukan dunia pendidikan demi kejayaan bangsa Indonesia. Mengajak untuk selalu menjadi guru penggerak

Minggu, 04 Oktober 2020

ADIWIYATA OKE PEMBELAJARAN JUGA OKE


 MENGUBAH SAMPAH MENJADI MEDIA PEMBELAJARAN 

Nur Widhi Hastuti,S.Pd

Guru IPA SMP Negeri 2 Wonogiri

Pembelajaran Jarak Jauh dimasa pandemi memberikan tantangan tersendiri bagi guru maupun siswa. Pembelajaran ini menantang guru untuk kreatif dalam membuat media pembelajaran. Peranan media atau alat peraga menjadi sangat penting untuk memberikan pengalaman yang kontekstual terhadap siswa. Hamid Sholeh (2014:149) menyatakan bahwa media adalah alat penghubung antara guru dan siswa. Media adalah penyampai pesan dan informasi. Sehingga peran media sangatlah penting pada proses pembelajaran. Media Alat peraga mampu memperkecil obyek yang besar sehingga bisa ditampilkan dalam kelas, dan mampu memperbesar atau memperjelas obyek kecil yang sulit dilihat oleh mata secara langsung. Contohnya adalah sel darah, virus, bakteri atau penampang melintang struktur tubuh tumbuhan.

 

Struktur tubuh tumbuhan adalah salah satu materi yang dipelajari di kelas VIII SMP. Pada materi ini, siswa mengamati struktur tubuh tumbuhan secara langsung menggunakan mikroskop. Masalah yang muncul adalah belum tercapainya indikator membandingkan dan membedakan jaringan dasar penyusun akar dan batang tumbuhan. Ketidaktercapaian indikator tersebut disebabkan karena kurang terampil dalam pengamatan mikroskop, mikroskop tidak terhubung dengan LED, jumlah mikroskop yang tidak memadai, pengamatan tidak cermat, dan struktur jaringan tumbuhan tampak rumit bagi siswa. Solusi bagi guru adalah menggunakan media pembelajaran atau alat peraga.

 

Salah satu inspirasi pembuatan media yang mudah murah meriah adalah dengan pemanfaatan sampah. Sampah yang yang sering kita temuai sehari-hari dalam jumlah banyak adalah sedotan dan kertas. Kedua sampah ini dapat kita gunakan sebagai bahan dasar pembuatan media pembelajaran atau alat peraga.

Berikut ini adalah salah satu media yang bisa kita buat dengan bahan dasar kertas dan sedotan untuk materi Struktur Tubuh tumbuhan khususnya penampang melintang akar, batang maupun daun.

Alat dan bahan yang perlu disediakan dalam pembuatan alat peraga ini adalah :

Kertas bekas yang sudah dipotong memanjang dengan lebar kurang lebih 0,5 -1 cm, cuter/gunting, lem, kardus, atau kaleng mika bekas roti kering.

Cara pembuatan alat peraga penampang melintang akar atau batang ini adalah:

1.   Pertama kertas bekas yang sudah kita potong dengan lebar 0,5 – 1 cm, digulung dengan lem membentuk gulungan bulat. Teknik ini disebut paper quiling atau seni menggulung kertas. Kita bisa menggunakan bentuk gulungan kertas yang berbeda untuk membedakan lapisan jaringan, atau menggunakan warna yang berbeda.

       Berikut ini adalah bermacam-macam bentuk paper quiling

2.       Guntinglah kardus, kemudian bentuk mendadi tabung dengan ukuran pendek.


3.       Tempelkan paper quiling sesuai dengan penampang melintang struktur tubuh tumbuhan yang kita inginkan.



4. . Selain kardus, kita juga bisa memanfaatkan toples mika bekas kue lebaran yang tidak banyak dimanfaatkan.


5.       Alat peraga struktur tubuh tumbuhan menggunakan paper quiling dan sedotan



Dengan pembuatan alat peraga ini dapat kita bandingkan perbedaan penggunaan alat peraga menggunakan paper quiling dengan charta.


Selain guru yang membuat alat peraga, siswa juga bisa kita ajak aktif dalam pembelajaran dengan membuat penampang melintang akar maupun batang tumbuhan dengan kertas dan sedotan sesuai dengan kreatifitas mereka. Berikut ini adalah karya siswa dalam pembuatan alat peraga dengan memanfaatkan sampah atau barang tidak terpakai.



Pada materi struktur tubuh tumbuhan, media paling baik bagi siswa adalah pengamatan jaringan secara mikroskopis, namun apabila siswa mengalami kesulitan dalam identifikasi jaringan, maka alat peraga ini bisa menjadi solusi. Semoga tulisan ini mampu memberi inspirasi dan memberi stimulus bagi bapak ibu guru untuk berkreasi dalam memajukan dunia pendidikan serta menjaga kebersihan lingkungan.